Jumat, 30 Januari 2009

Temu Wicara Petani

Kali ini saya mau cerita (nostalgia) acara TVRI jaman dulu, pertengahan tahun delapan puluhan, waktu sekolah masih pake celana pendek warna biru. Dari TV National hitam putih kebanggaan Ayah. Setelah shalat isya biasanya ayah saya, selalu mengajak nonton acara temu wicara petani dengan Pak Harto, presiden republik ini waktu itu.

Saya ingat betul, Pak Harto selalu memotivasi para petani untuk selalu bekerja dengan giat, tekun dan sabar sehingga mendapat kemudahan rejeki dari hasil panen yang melimpah. Jaman itu sedang terjadi eforia swasembada beras 1984.
Yang paling berkesan ketika Pak Harto meng-ilustrasikan Budidaya kelapa hybrida bagi setiap keluarga petani, yang dari hasil panen kelapa tersebut dapat membayar pajak bumi dan bangunan, sehingga pemerintah pun dapat melanjutkan pembangunan negara dari pajak yang di bayarkan rakyat sesuai dengan garis garis besar daripada haluan negara( GBHN ).

Saat ini saya lagi keranjingan menanam pohon, terutama tanaman buah, tidak terlepas dari logika yang dulu pernah saya dengar dari pak harto langsung( TVRI ). Hitung hitungan yang sederhana, tidak muluk muluk. Buah yang di panen nantinya dapat menutupi Pajak Bumi dan Bangunan plus dapat memberikan asupan vitamin untuk saya dan keluarga. Bahkan kalau panen buah buahannya  berlimpah bisa jajan bersama anak istri.

Kini acara temu wicara pemimpin negara dengan petani sudah langka, mungkin karena saya sudah jarang nonton TVRI, jadi saya tidak tahu.
Asyik juga punya presiden yang bisa dekat dengan rakyatnya....wuihhh ngarep benerrr.

Terus maksudnya apa nulis beginian? Suerrrr gak punya maksud terselubung, cuma mau ngajak ente ente semua , yuk sing sing kan lengan, tenaga dan uang untuk ikut menanam pohon.
Dan jangan lupa pilih tanaman kesukaan yang bisa menghasilkan rupiah, seperti rambutan, mangga, jambu atau alpukat. Mulai sekarang cobalah dan rasakan nikmatnya berkebun.

Tidak ada komentar: