Minggu, 26 Desember 2010

Rumah Kontrakan

Tahun 2010 tak lama lagi segera berakhir, Alhamdulillah dapat melewati hari demi hari di tahun 2010 ini. Pada awalnya terasa berat harus melewati tantangan di 2010 dengan sikap mental yang pesimis penuh beban, tapi Alhamdulillah sampai hari ini dapat menikmati hari demi hari sampai penghujung ke penghujung tahun.

Konsentrasi di akhir tahun ini, perbaikan rumah untuk kontrakan. Beberapa bagian rumah sudah layak untuk di benahi. Genteng bocor, cat dinding yang mengelupas dan kusen jendela yang mulai rapuh. Sudah Tiga orang yang berminat untuk mengontrak rumah, berhubung perbaikan rumahnya belum beres ya terpaksa di tolak. Mungkin minggu depan sudah siap untuk di huni.

Sudah kelar urusan rumah kontrakan, awal 2011 nanti konsentrasi akan kembali ke kebun di desa sukamanah. Menyiapkan pagar hidup seperti pohon beringin, plumeria, puring dan pohon sengon. Dan semoga dapat menikmati kegiatan ini bersama tetangga dan masyarakat sekitarnya. Membangun kegiatan yang bermanfaat untuk pengembangan perekonomian masyarakat sehingga dapat meningkatkan produktifitas dan karya nyata.

Hijaukan negeri ini dengan tanaman kesukaanmu.

Senin, 08 November 2010

Budidaya Pohon Beringin

Pohon beringin, lambang salah satu partai di negeri ini. Tempat banyak orang berlindung di bawah keteduhannya, sori Gak bs jelasin filosofinya...wkwkwk...terjemahin aja dari sudut pandang masing-masing.
Pendapat saya tentang pohon beringin bukan sama partainya, Pohon rindang ini biasanya sejuk dan menyejukkan, cuma konon katanya suka bergentayangan setan-setan kuntilanak. Benarkah begitu?

Nah, kalau benar pohon ini di sukai setan kuntilanak, kenapa harus di budidayakan? nanti malah tambah banyak setan kuntilanak.
Heheheheh, saya cuma mau memperbanyak pohon beringinnya. Bukan memperbanyak kuntilanaknya, karena saya yakin bisa jual pohon beringinnya dan saya tidak sanggup kalo harus jual setan kuntilanaknya....wkwkwkwk.

Begini, Rencananya bibit-bibit pohon beringin ini akan saya tanam di pinggiran kebun sekaligus sebagai pagar supaya kerbau atau kambing tidak merusak Pohon lengkeng. Di besarkan sampai usia 2-3tahun atau bahkan sampai 5tahun untuk kemudian di jadikan tanaman hias atau bonsai beringin. Targetnya cuma sampai 1000pohon, baru kemudian kalo ada kebun baru tambahin lagi targetnya.

Bagi Anda yang ingin mengetahui celah dan peluang soal tanaman ini, boleh mampir ke kebun atau ke lapak balekembang di jalan raya legok, samping kantor telkom Bojong nangka tangerang.

Minggu, 07 November 2010

Pucuk Merah

Berkembangnya pembangunan properti di jabodetabek di tahun 2010 ini, berdampak pada permintaan akan tanaman hias terutama untuk tanaman-tanaman lansekap. Beberapa tanaman yang banyak di minati oleh pengembang dan pengelola gedung adalah pucuk merah, sikas dan jasmine

Beberapa wilayah di BSDcity memanfaatkan Pucuk merah sebagai tanaman pagar atau sebagai pembatas di jalan-jalan besar. Tampak rimbun segar dengan kombinasi hijau merah pucuk daun muda sedang tumbuh. Sepertinya mata ini ikut menjadi segar menikmati pemandangan di taman-taman yang di penuhi Pucuk merah ini. Pucuk merah sudah menyingkirkan peran bougenvile di kawasan BSDcity untuk saat ini.

Bagi Anda yang ingin membuat taman minimalis di rumah, Pucuk merah bisa jadi alternatif untuk menghiasi halaman atau bisa juga di kreasikan sebagai pagar bertingkat, tentu dengan perawatan rutin.
Untuk memulai, Beli pucuk merah ukuran 30cm(@Rp.10.000,-) dan segera tanam. Dibutuhkan sekitar 15-20 tanaman untuk ukuran lebar halaman 3M. Dalam waktu 3bulan kedepan, tanaman Pucuk merah akan tampak lebih rimbun, saatnya untuk berkreasi, pangkas menjadi dua bagian. Pangkas Rata bagian depan lebih pendek dan bagian kedua(belakang) lebih tinggi. Seminggu kemudian akan kita nikmati tunas muda pucuk merah tumbuh merata.....hmmmm menawan kan?
Selamat mencoba

Rabu, 04 Agustus 2010

Apa kabar tanaman hias

Era keemasan tanaman hias berlalu lebih dari dua tahun, terasa sepi dan menyakitkan.
Satu persatu kawan hilang bak di telan bumi, tak ada kabar berita, tak ada sms ataupun miscall. Sudah banyak petani dan pedagang tanaman hias yang rontok di telan perubahan, dan banyak pula yang masih berharap kebangkitan datang, termasuk gw bro....heheheh.
Alhamdulillah sampai hari ini masih aktif memperbanyak tanaman sambil baca baca "mantra".......hahahah...euuudan tenan.

Kalau dada ini dibelah akan terlihat betapa hati ini sudah tercabik-cabik,.....ihhhh sereeem. Itulah kenyataan sampai detik ini bagi kami yang berteduh pada dedaunan dan ranting pohon yang sudah rapuh. Menjaga untuk tetap bertahanpun seperti keniscayaan. Ini adalah dunia kami, dunia dimana kami dulu tertawa, dunia tempat kami bersenda gurau dan di dunia ini pula kami menangis.

Lalu sampai kapan kami akan menangis? ahh..., tangisan itu sudah berubah menjadi jeritan, sudah tak ada airmata. dan apa yang dapat di perbuat?
Hadapi kenyataan hari ini dengan tegar dan tak perlu menyerah. Buktinya,..saya, anda dan kita semua masih dapat menghirup udara segar hari ini. Nafas ini masih bergemuruh dalam aliran darah, Tetaplah "HIDUP" karena esok adalah harapan.

Untuk kawan kawan yang masih bersedih hati,.....Anda tidak sendirian: Keep your spirit


.

Kamis, 12 November 2009

Pohon JALITRI

Rabu kemaren saya libur kerja. Sepakat sama istri, rencananya ke keliling di kecamatan Pagedangan, sekalian silaturrahmi dengan kong Roji. Kong Roji seorang petani tanaman hias yang sedang galak-galaknya memperbanyak bonsai dari pohon jalitri yang di kombinasikan dengan anting putri atau jasmine.

Sampai di pondokan Kong Roji, saya langsung menuju lokasi kongkow di tengah kebun, sementara istri saya menghilang di kerumunan ibu ibu yang sedang berbelanja sayuran di warung seberang jalan kebun kong Roji.
Rokok 234 plus kopi hitam manis yang di sediakan kong Roji saya nikmati dalam dalam. Sesaat saya lupakan godaan masalah yang terlanjur beroperasi di pikiran. Mantapp.....tidak dianjurkan bagi orang yang tak suka merokok.

Kong Roji banyak bercerita soal Pohon jalitri dan keunggulannya, saya hanya manggut manggut.
Pohon jalitri memang unik, batangnya bisa untuk bahan okulasi tanaman seperti anting putri dan jasmine.
Harga jualnya juga bervariasi, tergantung ukuran dan keunikan dari tampilan pohon setelah di finishing. Pohon jalitri ukuran tinggi 1m-2m yang sudah di okulasi dengan anting putri atau jasmine di jual mulai 150rb.

Tertarik untuk membuktikan hasil perbincangan dengan kong roji, saya memberanikan diri jajan sepuluh pohon jalitri kong Roji.
Tentu ada pertimbangan, setidaknya ada peluang untuk mengikuti jejak kong Roji. Selanjutnya, saya kepingin berburu pohon jalitri, Ada yang bisa bantu?
Saya sudah cari informasi tentang pohon jalitri di internet, minim sekali informasinya. Bila anda yang berdomisili di jasinga, Rangkasbitung, Pandeglang, Serang, Malingping dan Purwakarta punya informasi dan bisa bantu saya kontak aja ya.

Bagi anda yang juga ingin tahu soal jalitri, anting putri dan jasmine, datanglah ke penjual tanaman hias di kota anda, jangan malu bertanya.

Rabu, 11 November 2009

Rumah Minimalis di tengah kebun

Hari minggu kemarin, saya ke desa sukamanah, melihat lihat kebun. Tarik nafas yang panjang, ternyata selama musim kemarau kemaren...lahan kebun saya hangus terbakar. Pohon Lengkeng, Alpukat dan jambu air yang di tanam awal tahun 2009 tak ada sisa. yang tersisa hanya Pohon pohon akasia dan pohon jati.

Tanahnya sudah di bajak, sama pak haji Sulaeman. Sebagian sudah di tanami jagung, terlihat benih benih jagung yang mulai tumbuh. Saya masih beruntung pak haji Sulaeman masih mau menggarap lahan ini, jadi lebih terawat.
Saya membayangkan sebuah keinginan untuk membuat rumah kecil berbahan sederhana seperti kayu dan bambu. Dengan ukuran minimalis, cukup satu kamar tidur, satu toilet, ruang bersama dan teras dengan halaman luas yang di penuhi rumput gajah mini dan beberapa palem kenari atau tanaman lain seperti bougenvile dan jasmine.

Di belakang halaman yang luas membentang itu, sebaiknya di tanami pohon sengon saja, atau pohon buah buahan. Masih banyak lahan lahan, atau kebun milik masyarakat yang di jual. kalau lahan lahan itu di hijaukan kembali tentu desa sukamanah akan tampak hijau berseri.

Tampak dari kejauhan sapi yang sedang membajak sawah terjerembab kelelahan, aku hanya bisa tertawa...hahahah sapi nya sudah loyo butuh istirahat.
Seperti halnya saya yang berkeinginan untuk istirahat dan pensiun muda, tapi masih banyak kendala.

Lalu kapan saya bisa memulai langkah untuk membangun rumah mungil di kebun ini? tar aja...saya terusin dulu mimpinya heheheh...

Kamis, 22 Oktober 2009

MUSIM MANGGA

Jayalah Indonesia,...Negeri ini di kenal dengan banyak musim, selain empat musim yang berkaitan dengan iklim tentunya,(panas,dingin,semi dan gugur).

Salah satu musim yang sekarang sedang berlangsung adalah musim mangga. Lapak buah buahan yang menjamur di pinggiran jalan di penuhi buah mangga, beberapa tukang becak di komplek komplek perumahan beralih profesi menjajakan mangga.

Keluarga muda indonesia, buah mangga saat ini di jual murah 5rb rupiah per kilo. Saat yang tepat untuk pemenuhan gizi anggota keluarga. Kalau Anda menginginkan harga lebih murah untuk di jual lagi datanglah ke pasar induk kota tempat tinggal anda (kali aja mau jadi pedagang). Beli satu peti, kurang lebih 20kg. Jangan lewatkan momentum ini. Rata rata satu kilogram ada tiga buah.

Pohon mangga di depan rumah saya juga sedang berbuah lebat, saking lebatnya masih mentah pun membuat ibu-ibu tetangga rumah tergiur memetiknya. Ambil saja dari pada "ngiler".
Indonesia memang kaya, belum habis musim mangga sudah mengintip musim rambutan kemudian duku dan durian. Eits...ada lagi yang mengintip satu sampai dua bulan kedepan, setelah kita motong hewan kurban..."Musim kawin".