Kamis, 12 November 2009

Pohon JALITRI

Rabu kemaren saya libur kerja. Sepakat sama istri, rencananya ke keliling di kecamatan Pagedangan, sekalian silaturrahmi dengan kong Roji. Kong Roji seorang petani tanaman hias yang sedang galak-galaknya memperbanyak bonsai dari pohon jalitri yang di kombinasikan dengan anting putri atau jasmine.

Sampai di pondokan Kong Roji, saya langsung menuju lokasi kongkow di tengah kebun, sementara istri saya menghilang di kerumunan ibu ibu yang sedang berbelanja sayuran di warung seberang jalan kebun kong Roji.
Rokok 234 plus kopi hitam manis yang di sediakan kong Roji saya nikmati dalam dalam. Sesaat saya lupakan godaan masalah yang terlanjur beroperasi di pikiran. Mantapp.....tidak dianjurkan bagi orang yang tak suka merokok.

Kong Roji banyak bercerita soal Pohon jalitri dan keunggulannya, saya hanya manggut manggut.
Pohon jalitri memang unik, batangnya bisa untuk bahan okulasi tanaman seperti anting putri dan jasmine.
Harga jualnya juga bervariasi, tergantung ukuran dan keunikan dari tampilan pohon setelah di finishing. Pohon jalitri ukuran tinggi 1m-2m yang sudah di okulasi dengan anting putri atau jasmine di jual mulai 150rb.

Tertarik untuk membuktikan hasil perbincangan dengan kong roji, saya memberanikan diri jajan sepuluh pohon jalitri kong Roji.
Tentu ada pertimbangan, setidaknya ada peluang untuk mengikuti jejak kong Roji. Selanjutnya, saya kepingin berburu pohon jalitri, Ada yang bisa bantu?
Saya sudah cari informasi tentang pohon jalitri di internet, minim sekali informasinya. Bila anda yang berdomisili di jasinga, Rangkasbitung, Pandeglang, Serang, Malingping dan Purwakarta punya informasi dan bisa bantu saya kontak aja ya.

Bagi anda yang juga ingin tahu soal jalitri, anting putri dan jasmine, datanglah ke penjual tanaman hias di kota anda, jangan malu bertanya.

Rabu, 11 November 2009

Rumah Minimalis di tengah kebun

Hari minggu kemarin, saya ke desa sukamanah, melihat lihat kebun. Tarik nafas yang panjang, ternyata selama musim kemarau kemaren...lahan kebun saya hangus terbakar. Pohon Lengkeng, Alpukat dan jambu air yang di tanam awal tahun 2009 tak ada sisa. yang tersisa hanya Pohon pohon akasia dan pohon jati.

Tanahnya sudah di bajak, sama pak haji Sulaeman. Sebagian sudah di tanami jagung, terlihat benih benih jagung yang mulai tumbuh. Saya masih beruntung pak haji Sulaeman masih mau menggarap lahan ini, jadi lebih terawat.
Saya membayangkan sebuah keinginan untuk membuat rumah kecil berbahan sederhana seperti kayu dan bambu. Dengan ukuran minimalis, cukup satu kamar tidur, satu toilet, ruang bersama dan teras dengan halaman luas yang di penuhi rumput gajah mini dan beberapa palem kenari atau tanaman lain seperti bougenvile dan jasmine.

Di belakang halaman yang luas membentang itu, sebaiknya di tanami pohon sengon saja, atau pohon buah buahan. Masih banyak lahan lahan, atau kebun milik masyarakat yang di jual. kalau lahan lahan itu di hijaukan kembali tentu desa sukamanah akan tampak hijau berseri.

Tampak dari kejauhan sapi yang sedang membajak sawah terjerembab kelelahan, aku hanya bisa tertawa...hahahah sapi nya sudah loyo butuh istirahat.
Seperti halnya saya yang berkeinginan untuk istirahat dan pensiun muda, tapi masih banyak kendala.

Lalu kapan saya bisa memulai langkah untuk membangun rumah mungil di kebun ini? tar aja...saya terusin dulu mimpinya heheheh...