Senin, 15 Desember 2008

Yongky Dawanas Purnakarya

Malam minggu kemaren, Saya dan kawan2 di Unit Preepress magazine( salah satu unit support di Gramedia Majalah) berakhir pekan di wisma MyGarden Bogor.

Adalah Yongky Dawanas,selama 13 tahun jadi bos saya pensiun duluan, setelah 27 tahun menghabiskan waktu waktu indahnya di kompas gramedia. Meninggalkan 50-an orang yang menggantungkan hidupnya di pracetak majalah.
Sejak tanggal 1 desember 2008 kemaren resmi jadi pensiunan KKG, Sebuah keputusan yang mendadak dan terburu-buru(bahasa halusnya"emosional").
Dalam dua minggu terakhir, mantan bos saya ini banyak curhat. Bercerita tentang intrik2 kantor, kekecewaannya dan harapannya untuk teman-teman. Sialnya, kenapa ceritanya musti ke saya. kesimpulannya bos saya yang satu ini tentu belum siap untuk pensiun, walaupun dapat uang pensiun yang "lumayan" gede kalo ukurannya buat saya. Tampak sekali komentar2 mas Yongky yang sentimentil ( post power sindrome nih ). Ini di perjelas dalam sambutan purnakaryanya di MYGARDEN kemarin malam, keinginannya mampir kekantor bila kangen sama teman2 kantor, ajakan silaturrahmi ke rumahnya untuk diskusi. Menurut saya, pensiun adalah kesempatan untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas komunikasi, bermain dan beraktifitas bersama anggota keluarga dan kesempatan untuk lebih banyak berkomunikasi dengan Sang Penguasa Jagad.
Dalam hal ini(mental), Saya lebih bersyukur karena saya tentu lebih siap untuk pensiun duluan walaupun secara ekonomi masih labil. Saya lebih muda, masih bisa berubah, masih kuat mikir yang njlimet dan tentu saya punya tujuan yang jelas. Untuk mencapai tujuan saya, besok mulai masuk 100 bibit apukat @40rb rupiah yang didatangkan dari kota Malang.

Untuk mas Yongky, selamat menikmati kemerdekaan. Merdeka dari tugas tugas rutin kantor, merdeka dari politik kantor, merdeka dari pikiran2 kotor, merdeka untuk tidak ngantor dan merdeka untuk molor heheheheh...dan tentu doa untuk tetap diberikan sehat selalu. Amiin

Rabu, 03 Desember 2008

RENDAH HATI

Semalam emosi saya terusik oleh perilaku anak, Nova putri meilani putri kedua saya. Sampai tadi malam, meilan sangat termotivasi belajar terutama matematika. Tentu hasil yang di capai membuat kami orangtuanya senang, tersenyum dan bangga. Anak yang tadinya gak bergairah kalau di suruh belajar, kini menjelma menjadi anak yang rajin belajar tanpa di minta, tanpa disuruh.
"nih pak, nilai nilai MTK meilan 100" cerita meilan dengan bangganya.
Saya manggut manggut,"wah mantap nih, di kerjain sendiri meilan?".
" iya dong pak, meilan gitu loh"sahut meilan sembari meneruskan tugas MTK nya.
Saya sebagai orang tua, geleng geleng sembari senyum atas komentar ini. dalam hati ada yang musti dibenahi nih. Saya khawatir dengan benih benih kesombongan dalam perkataan meilan, putri kedua yang banyak tanya, banyak protes dan selalu mengkritik ortunya.

Selesai mengerjakan tugas MTK, hasil tugasnya diperlihatkan ke saya. Saya terperangah, "semuanya salah nih meilan, coba di cek lagi"
Ah enggak ah, udah bener semua" jawab meilan dengan yakinnya
"Apaan.... pak guru mengajarkannya gitu kok, bapak tuh gak ngerti. itu udah bener semua".
Mendengar jawaban ini, saya kok gak siap ya.
Akhirnya saya harus menjelaskan dimana kesalahan hitungannya. Kacau juga, anak ini mulai bebal, gak mau terima. Mungkin Satu satunya kebenaran adalah keyakinannya atau gurunya, saya jadi bingung cara mengatasi anak ini.
Dengan terpaksa saya harus mengeluarkan jurus "Otoritas"keluarga, Kekuasaan seorang bapak.
Meilan terdiam, sembari menghapus semua tulisan dan jawaban tugasnya, dan berusaha kembali mengerjakannya. tentu dengan cara yang saya jelaskan.

Hari ini meilan sudah angkuh, sombong dan bahkan "takabur" bahasa inggrisnya over confidence, saya memulai ceramah. Bapak senang kamu bisa jadi anak pandai, pintar dan cerdas. meilan percaya diri oke, tapi kalau sudah berlebihan begini namanya takabur, sombong. Kalaupun meilan pandai, pintar kan tetap harus rendah hati nak.
meilan tetap diam dan terus mengerjakan tugasnya sampai selesai.
ceramahnya tanpa kata penutup, saya langsung mandi saja. Dosa apa saya hari ini, pikiran saya mulai bergerilya, byurrr.......mandi saja.