Senin, 29 Juni 2009

Perempuan-perempuan sejatiku

Waktu menunjukkan jam empat dinihari, tiba-tiba ada keinginan untuk menulis di blog ini khusus buat perempuan-perempuan yang mempengaruhi perjalanan hidupku kemarin dan mendatang.

Ibuku, aku teringat padamu sepanjang waktu. Di usia senjanya masih tampak bugar, masih suka berkeliling mengunjungi cucu2 dan cicitnya. Terakhir kali ibuku datang ke rumah kami desember tahun lalu. Di ujung malam ini hatiku menangis, mengingat dosa dosa ku padamu ibu. Aku tahu, sebelum ku ungkap jeritan hati ini pun kau sudah menghapus semua kekhilafanku. Sulit sekali menemukan kata yang dapat meredam kegundahan hati ini. Maafkan aku ibu...

Istriku, limabelas tahun engkau begitu banyak mengorbankan hatimu, aku tahu itu. Pertanyaan akan kesetiaan itu sampai saat ini masih aku jaga dengan tegar. Godaan2 yang menghampiri pikiran ini tak satupun yang dapat menggantimu, bukan karena aku tahan tapi karena aku tak mau menghampiri godaan itu. Satu satunya yang pantas kau curigai adalah waktu, sepanjang waktu kutinggalkan kau dan putri2 kita di rumah, atas nama loyalitas, kesetiaan juga. Itulah kenapa tempo hari kuminta kau mempertimbangkan langkahku untuk melepas kesetiaan selain dirimu. Jujur saja kau kini sudah kegemukan, itulah mengapa aku minta kau lebih banyak bergerak gesit seperti lima belas tahun lalu...hahahah( pasti bisa). Sesungguhnya Gemuk juga seksi, tapi aku khawatir tubuhmu menyimpan bahaya laten dari penyakit.

Putri-putri ku yang cantik, Yovi syarifa, Meilani dan Lucky Febrianti. Kalian adalah semangat untuk Ayah.
Sama seperti mama , sering ditinggal Ayah bepergian, tapi ingat Ayah sayang kalian. Belum sepenuhnya keinginan kalian Ayah penuhi, tapi jangan khawatir, Ayah bepergian untuk kalian bertiga kalau gak di tambah dede lagi...heheheh.

Kenapa Aku menulis begini? Adakah keresahan dalam hati ini? Apa yang aku risaukan?
Sepertinya hatiku lagi mendayu dayu
Lelaki macam apa aku ini?......hahhahaa
Tuhanku lebih tahu....Dan Aku merindukanNya....tapi Aku tidak mau mati konyol...karena aku tidak siap mati...karena masih banyak lumuran dosa yang belum aku tebus. Subhanallah Panjangkan umurku ya Rabb untuk beribadah di jalanmu.

Tidak ada komentar: