Rabu, 03 Desember 2008

RENDAH HATI

Semalam emosi saya terusik oleh perilaku anak, Nova putri meilani putri kedua saya. Sampai tadi malam, meilan sangat termotivasi belajar terutama matematika. Tentu hasil yang di capai membuat kami orangtuanya senang, tersenyum dan bangga. Anak yang tadinya gak bergairah kalau di suruh belajar, kini menjelma menjadi anak yang rajin belajar tanpa di minta, tanpa disuruh.
"nih pak, nilai nilai MTK meilan 100" cerita meilan dengan bangganya.
Saya manggut manggut,"wah mantap nih, di kerjain sendiri meilan?".
" iya dong pak, meilan gitu loh"sahut meilan sembari meneruskan tugas MTK nya.
Saya sebagai orang tua, geleng geleng sembari senyum atas komentar ini. dalam hati ada yang musti dibenahi nih. Saya khawatir dengan benih benih kesombongan dalam perkataan meilan, putri kedua yang banyak tanya, banyak protes dan selalu mengkritik ortunya.

Selesai mengerjakan tugas MTK, hasil tugasnya diperlihatkan ke saya. Saya terperangah, "semuanya salah nih meilan, coba di cek lagi"
Ah enggak ah, udah bener semua" jawab meilan dengan yakinnya
"Apaan.... pak guru mengajarkannya gitu kok, bapak tuh gak ngerti. itu udah bener semua".
Mendengar jawaban ini, saya kok gak siap ya.
Akhirnya saya harus menjelaskan dimana kesalahan hitungannya. Kacau juga, anak ini mulai bebal, gak mau terima. Mungkin Satu satunya kebenaran adalah keyakinannya atau gurunya, saya jadi bingung cara mengatasi anak ini.
Dengan terpaksa saya harus mengeluarkan jurus "Otoritas"keluarga, Kekuasaan seorang bapak.
Meilan terdiam, sembari menghapus semua tulisan dan jawaban tugasnya, dan berusaha kembali mengerjakannya. tentu dengan cara yang saya jelaskan.

Hari ini meilan sudah angkuh, sombong dan bahkan "takabur" bahasa inggrisnya over confidence, saya memulai ceramah. Bapak senang kamu bisa jadi anak pandai, pintar dan cerdas. meilan percaya diri oke, tapi kalau sudah berlebihan begini namanya takabur, sombong. Kalaupun meilan pandai, pintar kan tetap harus rendah hati nak.
meilan tetap diam dan terus mengerjakan tugasnya sampai selesai.
ceramahnya tanpa kata penutup, saya langsung mandi saja. Dosa apa saya hari ini, pikiran saya mulai bergerilya, byurrr.......mandi saja.

Tidak ada komentar: